Ukuran kolom rumah 1 lantai dan dimater besi yang dipakai itu tergantung bagaimana desain bangunanya. Karena yang namanya kolom itu merupakan bagian struktur bangunan yang harus kuat. Fungsinya menahan beban dari dinding dan atap untuk disalurkan ke sloof kemudian menuju pondasi.
Untuk rumah 1 lantai dengan desain standar tinggi dinding 3m dan atapnya memakai genteng asbes atau galvalum maka bisa memakai kolom praktis saja ukuran 15cm x 15cm dengan besi tulangan pokok 4 buah diameter 10mm, pakai besi begel diamater 6mm atau 8mm yang dipasang per jarak 20cm.
Untuk lebih jelasnya bisa melihat gambar detail kolom praktis ini.
GAMBAR DETAIL KOLOM PRAKTIS
spesifikasi kolom
- ukuran 15cm x 15cm
- besi tulangan pokok 4b Ø 10mm
- besi begel atau cincin Ø 8mm – 200mm
- tebal selimut beton 2,5cm
- ukuran begel 10cm x 10cm
- beton bisa pakai K250 atau menyesuaikan rencana kekuatan struktur.
Itu tadi untuk untuk rumah 1 lantai dengan desain standar tipe 21, 36, 45, atau 60 yang biasa dibangun di perumahan.
Lalu bagaimana jika di atap ada beban tambahan, misalnya tandon air? untuk kondisi ini harus menggunakan ukuran kolom dan diamater besi yang lebih besar. Desain kolomnya menyesuaikan berat air yang harus ditopang agar tidak roboh.
Untuk rumah bertingkat 2 lantai atau lebih juga harus memakai kolom yang lebih besar untuk tiang utama. Jika ingin rata dinding maka bisa pakai kolom 15cm x 40 cm, atau kalau mau persegi bisa pakai kolom ukuran 20cm x 20cm dengan besi tulangan pokok 8 Ø 10mm, dan besi begel Ø 8mm – 200mm.
Bagaimana jika rencananya mau buat rumah bertingkat, tapi bangunan yang sudah ada tidak direncanakan untuk rumah 2 lantai.
Misalnya sebelumnya kita sudah membeli rumah standar perumahan lalu mau merenovasinya menjadi bertingkat 2 lantai? Untuk kondisi ini maka memerlukan tambahan kolom sebagai perkuatan struktur.
Bisa buat kolom baru menempel pada dinding yang sudah ada. Selain itu ring balok, sloof dan pondasinya juga perlu disesuaikan dengan desain rumah baru agar kuat.